Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rahasia sehat dari cabai

Artikel ini merupakan sebuah review buku dari Lingga, Ph,D

     Cabai termasuk ke dalam kelompok sayuran. Sebelumnya, cabai dikelompokkan sebagai rempah dapur (spicy). Dalam perkembangannya, penggunaan cabai tidak hanya sebatas sebagai rempah dapur saja, namun juga dikonsumsi dalam jumlah banyak layaknya sayuran. Alasan inilah yag membuat cabai lebih pantas dikelompokkan ke dalam kelompok sayuran daripada rempah dapur.


      Seperti halnya bahan pangan yang lain, setiap komponen gizi yang terdapat pada cabai memiliki fungsi biologik yang berbeda-beda bagi tubuh. Zat gizi tersebut bersifat esensial (tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh) dan memiliki peran yang sangat vital bagi tubuh karena tubuh tidak dapat menghasilkannya sendiri.  Untuk itu, tubuh harus mendapatkannya dari makanan.
      Tidak semua zat gizi dan nirgizi yang terdapat pada cabai memiliki manfaat nyata bagi individu yang mengkonsumsinya, semuanya tergantung pada kadar zat yang dikandungnya. Hanya komponen gizi yang kadarnya tinggi saja yang berpengaruh nyata bagi tubuh, sisanya hanya sebagai pelengkap gizi yang berasal dari makanan lain. Komponen gizi yang dominan pada cabai adalah vitamin B6, vitamin C, vitamin E, magnesium, fosfor, kalium, zat besi, dan serat.(Lanny Lingga,Ph.D, 2002)

Berikut ini beberapa penyakit yang bisa ditumpas dengan cabai

ALERGI
      Alergi adalah gangguan kesehatan yang sering terjadi dan pernah dialami oleh semua manusia disepanjang hidupnya. Kondisi tersebut menyebabkan serangkaian reaksi, mulai dari yang sederhana seperti, hidung meler, ruam disekujur kulit, atau gejala yang lebih serius seperti sesak nafas, tenggorokan menyempit, hingga kejang-kejang.
      Alergi adalah penyakit yang berhubungan dengan imunitas. Penyakit yang tidak disebabkan infeksi ini terjadi sebagai akibat dari gangguan hipersensitivitas sistem kekebalan tubuuh. Hal ini terjadi karena penurunan aktivitas antibodi dalam melawan berbagai hal yang tidak diterima oleh sel tubuh, berupa alergen.
       Karena tubuh memiliki keterbatasan dalam mengatasi alergen, seorang yang sedang mengalami alergen sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi obat atau herbal yang memiliki efektivitas sebagai antihistamin. Sayangnya, obat dengan efek antihistamin umumnya memiliki efek samping yang membuat orang yang mengkonsumsinya merasa tidak nyaman. 

alergi pernapasan

       Selain obat sintetis, beberapa jenisherbal diketahui juga mampu bertindak sebagai antihistamin. Herbal tersebut antara lain bawang putih, bawang bombay, kunyit, adas, daun mint, dan sebagainya. Beberapa sayuran juga memiliki efektivitas sebagai antihistamin antara lain cabai, seledri, dan selada air.
     Sejak dahulu para naturopati telah menggunakan ramuan cabai untuk mengusir alergen yang memapar saluran pernafasan, seperti misalnya asma. Salah satu ramuan cabai yang terkenal adalah seduhan cabai sebagai herbal hirup (inhalasi) untuk melegakan saluran pernapasan.
     Uji klinis menunjukkan, ekstrak capsaicin yang diisolasi dari cabai merah besar (cayenne) dan cabai rawit (chili) dapat menghentikan gejala alergi yang terjadi pada saluran pernapasan.

ANGINA
      Secara empiris, ramuan cabai telah lama digunakan diberbagai negara untuk mengatasi  angina ( nyeri pada dada akibat serangan jantung). Tidak ada penjelasan pasti siapa pelopor penggunaan ramuan cabai untuk menyembuhkan angina. Yang pasti, hingga kini penyembuhan angina dengan menggunakan cabai masih banyak dilakukan oleh ahli herbal di berbagai negara.

angina

     Efektivitas tincure cabai dalam menyembuhkan angina tidak perlu diragukan lagi, efek yang ditimbulkannya berlangsung sangat cepat, maka dapat dikatakan efektif. Penderita gangguan jantung yang mengalami kekambuhan akibat angina merasa terbantu dengan pengobatan ini.
      Meskipun terbukti efektif, sayang efek pengobatan ini tidak berlangsung lama, Agar efeknya berlangsung lama, herbal tersebut harus dikonsumsi hingga serangan angina hilang total.

ASTHRITIS
      Asthritis adalah nyeri sendi, yaitu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh sebagian besar orang, khususnya bagi mereka yang telah berusia lanjut. Dalam bahasa awam, penyakit dengan gejala nyeri sendi ini disebut dengan rematik.

nyeri sendi

     Nyeri sendi dapat diatasi dengan obat ataupun suplemen yang mengandung zat aktif sebagai antiinflamasi dan analgesik. Keduanya dapat berupa obat ataupun suplemen.
      Salah satu herbal yang berkhasiat untuk mengatasi radang sendi adalah cabai. Berbagai studi menyebutkan bahwa capsaicin yang diekstrak dari cabai dapat meredakan nyeri di bagian persendian, baik dilakukan secara tapikal oral ataupun intravenal (injeksi).
     Beberapa ahli saraf menyatakan, cream yang mengandung capsaicin dosis tinggi memiliki efektivitas yang sebanding dengan capsaicin yang diberikan lewat injeksi. Efektivitas tersebut terkait dengan kemampuan zat aktif tersebut yang menembus hingga sumber sakit.

ATEROSKLEROSIS
     Cabai rawit adalah makanan pengencer darah yang tidak ada tandingannya. Demikian pernyataan seorang peneliti asal Thailand. Efek cabai sebagai pengencer darah sangat menentukan perbaikan kualitas kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan pembuluh darah dan jantung sangat ditentukan oleh ke-enceran darah, maka cabai pun layak digunakan untuk menjaga kesehatan organ penting tersebut.
    Darah encer berguna untuk kesehatan secara menyeluruh. Ke-enceran darah akan menjaga stabilitas tekanan darah dan mencegah terjadinya aterosklerosis yang berimbas pada serangan jantung dan stroke. Darah yang encer mengurangi tingkat kematian akibat serangan jantung.

DIABETES MELLITUS 
     Konsumsi cabai bagi diabetes yang juga mengalami obesitas memberi manfaat ganda bagi mereka. Zat aktif cabai tidak hanya menurunkan resiko diabetes yang dialaminya, namun juga berdampak positif untuk mencegah peningkatan bobot tubuh yang dialami oleh para dibetes tersebut.
     Efek pengikisan lemak yang mampu dilakukan oleh capsaicin dapat dimengerti. Efek thermogenik yang berasal dari capsaicin sangat berarti untuk mendongkrak laju metabolisme karbohidrat yang berlangsung di lever, sehingga proporsi makanan yang diubah menjadi energi semakin meningkat. Dengan cara ini, timbunan lemak yang berasal dari gula dapat berkurang.
     Dengan sedikit insulin yang tersedia, gula yang ada dalam darah telah dapat disalurkan  ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Dengan ketiadaan insulin yang mengambang dalam darah, maka gula akan habis diubah menjadi energi, dan bukan lemak yang ditakuti sebagai penyebab kegemukan.

DYSPEPSIA
     Dyspepsia adalah salah satu gangguan pencernaan (indigestion) yang sering dialami oleh banyak orang. Pada umumnya, dyspepsia merupakan sekumpulan sindrom yag mengindikasi adanya gangguan pada kerongkongan, perut, atau usus dua belas jari. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada perut bagian atas.
      Penyeban dyspepsia paling umum adalah peradangan yang disebabkan infeksi bakteri H.pylori. Bakteri ini menimbulkan infeksi pada usus dua belas jari atau lambung. Untuk mengatasinya diperlukan antibiotik oral atau lewat injeksi.
   Cabai dapat mematikan kuman penyebab dyspepsia. Studi laboratorium menyatakan capsaicinmemiliki kesanggupan dalam menghambat pertumbuhan bakteri H.pylori

FATIGUE
      Fatigue adalah salah satu gangguan kesehatan yang terjadi akibat penurunan daya tahan tubuh. Gangguan kesehatan ini ditandai dengan kelelahan kronis yang membuat penderitanya malas dan ingin tidur. Hal ini membuat penderita kurang energi dan motivasi yang membuatnya merasa malas serta tidak bertenaga.
      Cabai adalah stimultan yang memiliki kemampuan hebat untuk meningkatkan stamina dan mengembalikan kebugaran tubuh. Sensasi hangat yang ditimbulkan mampu meningkatkan gairah fisik secara cepat, seolah ada pasokan energi baru dlam tubuh kita setelah menikmati pedasnya rasa cabai. Tak mengherankan bila sejak dahulu masyarakat tradisional serta para herbalis mempercayai khasiat cabai sebagai salah satu stimulan yang sangat mereka kagumi khasiatnya.

Post a Comment for "Rahasia sehat dari cabai"